Menjelang tidurku tiba
Tak pernah mata ini terpejam
Apalagi untuk kuat menahan
Menahan setetes air dari mata
Karna ketidak sanggupan
Bintang-bintang bertaburan
Kelap kelip nan elok
Cinta kita berhamburan
Seperti kertas yang dirobek
Dinding yang kuat saja retak
Apalah daya cinta kita
Yang tuk bisa bersorak
Bersorak katakan cinta
Bulan kini menjadi saksi tidurku
Membawa indah mimpiku
Bagai angin melewati
Bagaikan tanpa arti
Selasa, 31 Maret 2015
Benih-benih cinta
Dikala senja tiba
Aku melihatmu disana
Aku pun tak pernah menyangka
Kalau kita saling mencinta
Pertemuan pun telah tiba
Hingga kita menyatu berdua
Berdua kami merajut cinta
Namun, Cinta kita pun telah sirna
Tak ada lagi kata
Apalagi sebuah cinta
Kita memang sudah berbeda
Aku disini kau disana
Yang tak pernah bisa tuk bersama
Selamanya..
Dimana ada cahaya
Pasti ada sebuah cinta
Cinta yang tak pernah berdusta
Karena saling percaya
Disitulah cinta menjadi langka
Serpih-serpih kata
Aku rangkai tentang cinta
Yang membuat ku tak berdaya
Tak mampu bersihkan luka
Luka yang telah lama
Dan tak pernah mau sirna
Dalam suka maupun duka..
Dikala senja tiba
Aku melihatmu disana
Aku pun tak pernah menyangka
Kalau kita saling mencinta
Pertemuan pun telah tiba
Hingga kita menyatu berdua
Berdua kami merajut cinta
Namun, Cinta kita pun telah sirna
Tak ada lagi kata
Apalagi sebuah cinta
Kita memang sudah berbeda
Aku disini kau disana
Yang tak pernah bisa tuk bersama
Selamanya..
Dimana ada cahaya
Pasti ada sebuah cinta
Cinta yang tak pernah berdusta
Karena saling percaya
Disitulah cinta menjadi langka
Serpih-serpih kata
Aku rangkai tentang cinta
Yang membuat ku tak berdaya
Tak mampu bersihkan luka
Luka yang telah lama
Dan tak pernah mau sirna
Dalam suka maupun duka..
Senin, 30 Maret 2015
Maafkan Ayah
Berawal kita berjumpa
Dari insan yang berbeda
Dan ditakdirkan untuk bersama
Untuk membangun rumah tangga
Hingga kita bahagia
Namun, kita tak pernah tahu
Tak pernah mengerti,
Tentang musibah itu
Bagai ombak yang menerpa banyak rumah,banyak pohon dan manusia
Dan ajal sudah menisahkan kita
Hingga alam kita berbeda
Ku berjanji tuk merawatnya
Merawat malaikat kecil kita
Tak lupa ku curahkan cinta dan kasihmu
Hingga ia tumbuh besar dan hebat
Namun, maafkan tangan ini
Maaf kan mulut ini,
Maafkan kesalahan ku
Yang telah menyiksa anakmu
Dengan rasa sesalku
Kini ku meratapi kesalahanku
Yang setinggi gunung
Yang sulit tuk digapainya
Hingga aku pun tak tahu
Bagaimana menebus salahku, dosaku
Berawal kita berjumpa
Dari insan yang berbeda
Dan ditakdirkan untuk bersama
Untuk membangun rumah tangga
Hingga kita bahagia
Namun, kita tak pernah tahu
Tak pernah mengerti,
Tentang musibah itu
Bagai ombak yang menerpa banyak rumah,banyak pohon dan manusia
Dan ajal sudah menisahkan kita
Hingga alam kita berbeda
Ku berjanji tuk merawatnya
Merawat malaikat kecil kita
Tak lupa ku curahkan cinta dan kasihmu
Hingga ia tumbuh besar dan hebat
Namun, maafkan tangan ini
Maaf kan mulut ini,
Maafkan kesalahan ku
Yang telah menyiksa anakmu
Dengan rasa sesalku
Kini ku meratapi kesalahanku
Yang setinggi gunung
Yang sulit tuk digapainya
Hingga aku pun tak tahu
Bagaimana menebus salahku, dosaku
Minggu, 29 Maret 2015
Untuk Istriku Tercinta
"Arti Sebuah Kesetiaan"
Istriku...
Engkau bagaikan sang mentari,
Yang bersinar,
Yang menyinari hariku
Istriku tercinta...
Pagi hingga malam kau di sampingku,
Kau yang menemaniku
Dalam susah, senang,
Sedih pun kita lalui...
Berkorban nyawa,
Demi anak kita,
Demi cinta kita
Tanpa kau aku bagai batang tak berbunga
Darah yang mengalir inilah untuk kau,
Untuk kau juga aku bertahan,
Bertahan dalam perjuangan,
Dalam kesunyian
Kau hanya menangis dan tersenyum
Tapi, itulah kekuatanku
Dan tak pernah ku merasa lelah,
Tak pernah ku merasa bosan,
Tak pernah ku tuk berpaling,
Karna satu hal, arti kesetiaan...
"Arti Sebuah Kesetiaan"
Istriku...
Engkau bagaikan sang mentari,
Yang bersinar,
Yang menyinari hariku
Istriku tercinta...
Pagi hingga malam kau di sampingku,
Kau yang menemaniku
Dalam susah, senang,
Sedih pun kita lalui...
Berkorban nyawa,
Demi anak kita,
Demi cinta kita
Tanpa kau aku bagai batang tak berbunga
Darah yang mengalir inilah untuk kau,
Untuk kau juga aku bertahan,
Bertahan dalam perjuangan,
Dalam kesunyian
Kau hanya menangis dan tersenyum
Tapi, itulah kekuatanku
Dan tak pernah ku merasa lelah,
Tak pernah ku merasa bosan,
Tak pernah ku tuk berpaling,
Karna satu hal, arti kesetiaan...
Langganan:
Postingan (Atom)